Nama gadis ini adalah Catarina Migliorini, dia adalah seorang mahasiswi pendidikan jasmani. Dilansir Dailymail.co.uk,
Catarina menjual keperawanannya untuk membangun rumah bagi keluarga
miskin di daerahnya. Beberapa pria kaya tertarik dengan penawaran itu,
dari Indian hingga Amerika, tetapi yang memenangkan lelang adalah pria
Jepang bernama Natsu.
Hal ini sudah pasti menimbulkan kontroversi
besar, setumpuk kemarahan ditujukan untuk Catarina. Banyak orang yang
mengatakan bahwa cara seperti ini tidak ada bedanya dengan (maaf)
pelacur. Ditambah lagi dengan dokumentasi film dari Australia berjudul
Virgins Wanted. Dokumentasi itu akan merekam perjalanan Catarina sebelum
diterbangkan ke pembelinya dan sesudah. Tentu saja adegan intim tidak
akan difilmkan. Semakin banyak saja yang marah dengan tindakan Catarina.
Lelang ini hanya bisnis, saya adalah seorang gadis yang romantis dan
percaya pada cinta. Tapi ini (lelang keperawanan) akan membuat perubahan
besar untuk daerah saya," ujar Catarina pada surat kabar Folha.
Sementara
itu, menanggapi kemarahan publik dan stempel pelacur yang diberikan
padanya, Catarina mengatakan, "Jika Anda hanya melakukannya sekali dalam
hidup, maka Anda tidak akan jadi pelacur. Seperti jika Anda mengambil
satu foto yang sangat indah, itu tidak otomatis membuat Anda jadi
seorang fotografer,"
Tanggapan itu tidak meredakan kemarahan dan kecemasan publik. Sebuah komentar dari jdreed83 di Dailymail.co.uk
mengatakan, "Jadi kamu bukan pelacur jika hanya melakukannya sekali?
Um, kurasa tidak. Jika kamu mencuri uang di bank satu kali, kamu tetap
saja pencuri. Jika kamu membunuh orang satu kali, kamu tetap saja
seorang pembunuh,"
Tanggapan negatif lain dari Big Worm
menuliskan, "Jika kamu menjual tubuhmu, itu adalah tindakan pelacuran,
mau sekali atau dua puluh kali, tidak ada bedanya.
Di lain pihak,
ada beberapa yang menganggap bahwa Catarina sudah berusia dewasa, dia
bebas melakukan apapun pada tubuhnya. Ada juga yang tidak peduli dengan
berita ini, karena sudah banyak gadis lain yang menjual keperawanannya
dengan berbagai alasan.
elum reda tanggapan atas tindakan Catarina yang menjual keperawanannya
untuk membantu warga miskin, seorang pemuda menjual keperjakaannya. Yup,
Anda tidak salah baca. Nama pemuda itu adalah Alexander. Keperjakaannya
terjual seharga $ 3.000 (sekitar Rp 30 juta) oleh seorang wanita Brazil
bernama Nene B.
Harganya memang jauh lebih rendah dibandingkan
keperawanan Catarina. Mungkin karena isu keperjakaan tidak sepanas isu
keperawanan, berita tentang Alexander tidak terlalu pedas. Hanya saja,
beberapa orang menganggap tindakan menjual keperjakaan itu sangat
konyol.
Friday, 3 May 2013
Mahasiswi Brazil Jual Keperawanan Rp 7,8 Miliar
Posted by Tria Irawan at 22:18
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)